KONSELING KELUARGA
“Pertolongan
yang penuh mampu membangkitkan
ketidakberdayaan”
Murray Bowen
Hidup
adalah saling berhubungan. Kita dapat memanfaatkan jaringan yang menguntungkan;
Dasi dalam sehelai kain menjadi tujuan. Apapun akibat langsung, maupun akibat
tidak langsung. (Martin Luther King; Jr)
Menjadi
kejutan bagaimana banyak orang menembus kehidupan tanpa pernah mengenal bahwa
perasaan mereka tentang masyarakat yang berbeda/beragam oleh perasaan mereka
sendiri, dan jika kamu tidak senang didalam diri kamu sendiri, maka kamu juga
tidak dapat senang dengan yang lain”
Sidney J Harris
FAMILY COUNSELING
A.
Dasar-Dasar
Family Counseling
Pusat dari system interpersonal dalam
tiap kehidupan seseorang adalah keluarga. Seorang bayi belajar bagaimana hidup
dan menerima kehidupan itu melalui interaksinya dalam keluarga. Interaksi
seseorang di masa depan memperlihatkan intensitas ikatan emosi dan kepercayaan
dasar terhadap diri dan dunia luar yang dihasilkan pada interaksi awal dalam
keluarga (Framo, 1976, dalam Kendall, 1982 : 517). Saat anak-anak tumbuh dan
matang, mereka berubah dalam banyak hal dan keluargapun berubah pula. Hal ini
berlangsung selama
perkembangan
seseorang dalam rentang kehidupannya.
Jika anak, remaja, atau orang dewasa mengalami disfungsi psikologis, masalah ini
mungkin berawal dari konflik yang tak terpecahkan dalam keluarga di masa lalu
(Jackson, 1965, dalam Kendall, 1982). Misalnya suatu pasangan mungkin membawa
anak mereka untuk konseling/terapi, hanya untuk menyatakan bahwa masalah mereka
dengan anaknya hanyalah masalah sekunder dalam konflik perkawinannya. Hal ini
mungkin kasus dimana anak terjebak di tengah-tengah di antara masalah kedua
orangtuanya, yang dapat mengembangkan symptom-simptom seperti anxiety, tidak
patuh atau gagal di sekolah, dimana hal ini menyebabkan tekanan terhadap
situasi keluarga. Demikian juga halnya dengan klien dewasa, dimana mungkin
berusaha menanggulangi perasaan depresinya, sebagai akibat dari konflik
perkawinannya yang sangat mengganggu kepercayaan dirinya, dengan mengembangkan
penghargaan diri yang besar.
Weakland (1960, dalam Imbercoopersmith, 1985)
membuat hipotesa bahwa seseorang yang mengalami gangguan perilaku berat
merupakan korban dari pesan-pesan ketidakrukunan satu pihak dengan pihak lain
dalam keluarga. Minuchin (1974, dalam Imbercoopersmith, 1985) menjelaskan
tentang “Triad yang kaku”, yaitu meliputi : (1) “detouring”, dimana orang-orang
yang lebih dewasa menyerang atau overproteksi terhadap anak; (2) “koalisi orang
tua –anak”, dimana salah satu orang
tua dan anak bersekutu untuk melawan
orang tua yang lain, dan (3) “triangulasi”, dimana anggota (biasanya anak)
berada dalam koalisi yang tertutup dengan dua anggota lain yang sedang
mengalami konflik.
Imbercoopersmith (1985) menyatakan bahwa
Family Conselor/Therapist harus memliki kemampuan menganalisa bagaimana pola
triadic di dalam keluarga, melakukan intervensi
yang efektif bagi pola triadic dengan memberikan tugas-tugas, dan
menghindari hubungan yang kurang baik antara hubungan triadic para anggota
keluarga dengan professional.
Meskipun masalah klien bukan karena disfungsi
dalam keluarga, keluarga dapat menjadi sumber yang penting dalam proses
konseling/terapi. Jadi, konselor/terapist berusaha memberi gambaran mengenai
dukungan dan dorongan anggota keluarga
jika individu berusaha untuk keluar dari
permasalahan melalui proses konseling/terapi ini. Hal ini dapat
dilakukan dengan bantuan seluruh anggota keluarga.
Jika konselor/terapist melakukan
intervensi terhadap keluarga atau pasangan, seluruh anggota keluarga hendaknya
terlibat bersama. Hal ini disebut Conjoint Conseling/Therapy, karena seluruh keluarga dilihat sebagai
kelompok tunggal. Jadi, permasalahan tidak hanya didiskusikan dengan satu atau
dua anggota keluarga saja. Konseling/terapi ini memiliki keuntungan membawa seluruh anggota keluarga secara
langsung dalam proses terapi. Hal ini memungkinkan adanya kesepakatan untuk
bekerjasama untuk perubahan dan
memperkecil kemungkinan anggota keluarga yang lain memberikan bimbingan yang
berbeda (Kendall et al., 1982 : 517-518).
Famili Conseling/Therapy merupakan satu bentuk
intervensi yang ditujukan bagi penyelesaian masalah keluarga. Pendekatan pada
intervensi ini sangat concerned dengan struktur keluarga (baik dalam bentuk
dyad maupun triad). Yang dimaksud dengan dyad adalah 2 orang yang diamati dan
diperlakukan sebagai 1 unit, biasanya parental dyad. Sedangkan triad adalah 3
orang yang diamati sebagai 1 unit. Yang diobservasi adalah bagaimana para
anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, terdapat
beberapa hal yang menjadi focus dari Famili Conseling/Therapy, yaitu :
- Mengubah sekuen perilaku diantara anggota
keluarga.
- Memberanikan anggota keluarga untuk
berpendapat beda dari yang lain.
-
Mengusulkan beberapa alliance (persekutuan atau perserikatan) dan
melemahkan beberapa yang lain.
Jadi, focus dari Family
Conseling/Therapy lebih pada outcome dan perubahan, bukan pada metodenya itu
sendiri. Ukuran dari keberhasilan konseling/terapi adalah bila ada perubahan
dalam family construct. Keluarga
dipandang sebagai satu unit fungsi, sehingga diperlukan pula sebagai satu
kesatuan. Bila ada salah satu anggota keluarga yang menunjukkan masalah yang amat menonjol, maka
ini dianggap sebagai symptom dari sakitnya kelurga.
Jadi, yang terutama diperhatikan adalah
“relationship” di antara anggota keluarga. Apa yang diinterpretasi adalah
suasana yang diciptakan oleh relasi keluarga itu dan bukannya symptom-symptom
yang muncul (Perez, 1979).
B.
Definisi
Family Counseling
Masalah keluarga merupakan gejala
interpersonal. Kondisi emosi salah satu anggota keluarga berpengaruh pada
setiap anggota yang lain. Bila satu anggota keluarga merasa tidak
enak/discomfort, maka hal ini akan mempengaruhi anggota lainnya. Kondisi
keluarga dapat dianalogikan dengan kondisi individu dalam keadaan homeostasis.
Jadi dalam konseling/terapi, keadaan homeostasis struktur keluarga ini,
anak-anak merupakan emotional product dari orang tua.
C.
Perbedaan
Antara Konseling Keluarga Dengan Konseling Individu
Perbedaan prinsip antara konseling
keluarga dengan konseling individu secara khusus adalah; konseling keluarga
menekankan pada interaksi dan hubungan keluarga dengan anggotanya; sedangkan
konseling individu menekankan pada kasus/masalah pribadi yang berasal dari
keluarga. Konseling keluarga atau terapis keluarga sangat berbeda, mereka
selalu mengadakan intervensi untuk menemukan jalan keluar dari aturan keluarga.
Konseling keluarga mengatakan banyak tanda-tanda atau variasi kehidupan/permasalahan.
Berangkat dari masalah pribadi, suami, isteri, orangtua dan anak, atau keluarga
yang lain, semua dan siapa saja yang ada dalam rumah..
D.
Definisi
Keluarga
Adapun definisi keluarga adalah:
1. Keluarga inti : Ayah, ibu dan anak-anak
2. Tipe
keluarga ekstrem : kumpul kebo, keluarga resmi, orang tua tunggal, kelompok,
seri, poligami dan keluarga tidak biasa.
3. Keluarga
juga diartikan sebagai struktur organisasi, kesamaan tujuan
dan karakter, cinta, loyalitas kan kepentingan
4. Level
/ tingkatan tertinggi adanya kesamaan nilai, kepentingan, aktivitas dan
keinginan saling membutuhkan antar anggota, kelompok fungsional dari organisasi
yang lain atau tim.
5. Definisi
keluarga menurut “webster’s third new international dictionary” bahwa keluarga
adalah kelompok masyarakat dengan cirri:
a. Punya
kesamaan filosofi, agama dan kesamaan yang lain.
b. Masyarakat
umum
c. Sama-sama
masyarakat kecil
E.
Sistem
Hubungan Teori Secara Umum Pada Keluarga
1. Sistem
organisasinya terdiri dari unit-unit yang saling ketergantungan dan
bagian-bagian interaksi.
2. Sedikit
keluarga yang anggotanya dari lulusan sekolah tinggi dan pegawai rumah sakit. sebagai akibat pada anggota keluarga yang
lain.
3. Terapis
keluarga memilih menampilkan kesamaan
sistem dimana masing-masing anggota berpengaruh terhadap anggota yang lain.
4. Untuk
perubahan signifikan mengenai indentitas klie), anggota keluarga sanggup
berubah dari jalan interaksi mereka.
5. Terapis
keluarga bekerja dengan membuat hubungan keluarga yang positif daripada hubungan keluarga dengan konflik.
6. Kunci
pokok keinginan semua terapis keluarga
adalah keluarga yang seimbang antara kondisi alam dan karakter kesalahan
fungsi keluarga
F.
Sistem
Pendekatan Terapi Keluarga
Sistem Pendekatan Terapi Keluarga Menurut
Murray Bowen :
1. The
spousal relationship (Hub. Kepedulian)
2. Perbedaan
diri : Lebih memotivasi diri sendiri daripada motivasi dari terapis
3. Tidak
memisahkan diri dari sistem emosi keluarga (jangan lari dari konflik tapi
pecahkan masalahnya)
4. Proses emosi keluarga inti: Terapis hadir
sebagai kekuatan adaptasi pada pasangan yang tidak berfungsi (bertengkar),
melakukan control, membuat kebijakan dan responsif.
5. Proses
proyek keluarga: Menunjukkan bagaimana orangtua yang baik dan yang jelek terhadap
anak. Dalam satu contoh lebih dahulu menyebutkan, tidak ada perbedaan
kecurigaan orangtua mereka dari pemecahan masalah oleh kesungguhan pada anak dan situasi anak.
6. Proses
penyiaran banyak generasi: Menunjukkan orangtua yang baik dan yang jahat merupakan
bawaan dari satu generasi yang lain.
7. Posisi
rancu: Posisi kelahiran yang dipesankan menjadi factor penyebab utama
perkembangan dan gaya hidup.
8. Emotional
cutoff
9. Proses
emosi dalam masyarakat: Tidak ada perbedaan tipe masyarakat yang emosinya
reaktif, daripada yang berpikir rational saat terjadi konflik, stress, krisis,
dan cemas
G.
Terapi
Keluarga Struktural
Terapi Keluarga Struktural terkait erat dengan teori
sistem keluarga Bowen. Terapis Keluarga struktural juga beroperasi pada asumsi
bahwa klien individu harus diperlakukan dalam konteks sistem keluarga. Terapis
tidak melihat klien sebagai sumber yang cukup informasi tentang masalah dibawa
ke konseling atau satu-satunya sumber penyebab masalah. Perubahan yang
dihasilkan dari konseling individual tidak cukup stabil untuk berdiri melawan
tekanan sebuah keluarga disfungsional membawa untuk menanggung. Oleh karena
itu, tujuan keseluruhan dari terapis keluarga struktural untuk mengubah
struktur keluarga untuk memberdayakan keluarga disfungsional untuk bergerak
menuju cara-cara fungsional melakukan atau bertransaksi bisnis keluarga dan
komunikasi keluAarga.
1.
Dasar
Pemikiran
Suatu
patologi keluarga muncul akibat dari perkembangan reaksi yang disfungsional.
Fungsi-fungsi keluarga meliputi struktur keluarga, sub-systems dan
keterikatannya. Peraturan-peraturan tertutup dan terbuka dan hirarki-nya harus
dimengerti dan dirubah untuk membantu penyesuaian keluarga pada situasi yang
baru.
2.
Peran
Konselor
Konselor
memetakan aktivitas mental dan kerja keluarga dalam sesi konseling. Seperti
sutradara teater, mereka memberi instruksi pada keduanya untuk berinteraksi
melalui ajakan-ajakan dan rangkaian aktivitas spontan.
3.
Unit
Treatment
Keluarga
sebagai satu system atau sub-system, tanpa mengabaikan kebutuhan individu.
4.
Tujuan
Mengungkap
perilaku-perilaku problematik sehingga konselor dapat mengamati dan membantu
mengubahnya ; untuk membawa
perubahan-perubahan struktural di dalam keluarga ; seperti pola-pola
organisasional dan rangkaian perbuatan.
5.
Teknik
Kerjasama,
akomodating, restrukturusasi, bekerja dengan interaksi (ajakan,
perilaku-perilaku spontan), pendalamam, ketidakseimbangan, reframing, mengasah
kemampuan dan membuat ikatan-ikatan.
6.
Aspek-Aspek
Unik
Yang utama
adalah membangun keluarga-keluarga dengan sosioekonomis yang rendah, sangat
pragmatis, dipengaruhi oleh profesi psikiatri untuk menghargai konseling
keluarga sebagai suatu pendekatan treatment; dengan prinsip-prinsip dan
teori-nya Minuchin dkk, efektif untuk keluarga dari para pecandu, para penderita
gangguan makan dan bunuh diri, penelitian-penelitian yang baik, systematis,
masalah difokuskan untuk masa sekarang, umumnya dilaksanakan kurang dari 6
bulan, konselor dan keluarga sama-sama aktif.
Salvador Minuchin yang Kontribusi untuk Terapi Keluarga
Struktural
Salvador Minuchin dianggap sebagai pendiri terapi keluarga struktural seperti yang dipraktekkan saat ini. Ia dilahirkan pada tahun 1921 untuk orang tua Yahudi Rusia di sebuah kota Argen-Tinian kecil. Menurut Simon (1984), Minuchin manfaat dari masa kecil yang multikultural dan menjadi aktivis di awal kehidupan. Sebagai mahasiswa, ia bergabung dengan sebuah organisasi Zionis dan ditangkap karena mengambil bagian dalam protes terhadap Juan Peron pada tahun 1943. Setelah menghabiskan 3 bulan penjara, Minuchin diusir dari universitas dan belajar di Uruguay untuk sementara waktu. Kemudian ia menyelesaikan gelar kedokterannya di Argentina. Berikutnya datang residensi di psikiatri anak dan tur 18-bulan bertugas sebagai dokter di perang tahun 1948 Isreali. Minuchin datang ke Amerika Serikat dengan maksud bekerja dengan Bruno Bettelheim di Sekolah Orthogenic Chicago, namun, ia bertemu Nathan Ackerman di New York dan akhirnya memutuskan untuk bekerja di pusat pengembangan anak-Ackerman. Minuchin terjepit dalam 3 tahun bekerja dengan anak-anak imigran Afrika dan Asia di Israel sebelum menerima pelatihan lebih analitik dan menjadi direktur penelitian keluarga di Sekolah Wiltwyck untuk Boys di New York.
Salvador Minuchin dianggap sebagai pendiri terapi keluarga struktural seperti yang dipraktekkan saat ini. Ia dilahirkan pada tahun 1921 untuk orang tua Yahudi Rusia di sebuah kota Argen-Tinian kecil. Menurut Simon (1984), Minuchin manfaat dari masa kecil yang multikultural dan menjadi aktivis di awal kehidupan. Sebagai mahasiswa, ia bergabung dengan sebuah organisasi Zionis dan ditangkap karena mengambil bagian dalam protes terhadap Juan Peron pada tahun 1943. Setelah menghabiskan 3 bulan penjara, Minuchin diusir dari universitas dan belajar di Uruguay untuk sementara waktu. Kemudian ia menyelesaikan gelar kedokterannya di Argentina. Berikutnya datang residensi di psikiatri anak dan tur 18-bulan bertugas sebagai dokter di perang tahun 1948 Isreali. Minuchin datang ke Amerika Serikat dengan maksud bekerja dengan Bruno Bettelheim di Sekolah Orthogenic Chicago, namun, ia bertemu Nathan Ackerman di New York dan akhirnya memutuskan untuk bekerja di pusat pengembangan anak-Ackerman. Minuchin terjepit dalam 3 tahun bekerja dengan anak-anak imigran Afrika dan Asia di Israel sebelum menerima pelatihan lebih analitik dan menjadi direktur penelitian keluarga di Sekolah Wiltwyck untuk Boys di New York.
Pelatihan Minuchin terbaik tidak datang dari buku-buku
dan kelas. Seperti begitu banyak termometer apists telah memperhatikan, metode
psikoanalitik tradisional tidak sering bekerja dengan populasi seperti anak
laki-laki nakal. Tingkat residivisme tampaknya mendekati 100%, dengan laki-laki
muda mengulangi perilaku tunggakan mereka atas pembebasan mereka. Menyadari
bahwa beberapa keluarga dihasilkan anak-anak nakal beberapa Minuchin
menyimpulkan bahwa keluarga harus membuat kontribusi yang signifikan untuk
masalah ini. Oleh karena itu, ia mulai mengembangkan pendekatan untuk bekerja
dengan keluarga-keluarga yang tidak memiliki keterampilan verbal untuk
psikoterapi tradisional, tetapi sebaliknya berfokus pada komunikasi nonverbal,
sebuah praktek standar dalam individu, kelompok, dan terapi keluarga.
Banyak dari apa Minuchin belajar tentang keluarga adalah
dengan pengamatan melalui kaca satu arah dan bekerja sama dengan rekan-rekannya
di sekolah. Dalam metode yang sama dengan metode Adlerian untuk bekerja dengan
keluarga, Minuchin dan rekan-rekannya mengembangkan pendekatan tiga langkah:
Dua konselor bertemu dengan seluruh keluarga, kemudian seorang konselor bertemu
dengan orang tua, dan yang lainnya dengan anak-anak. Proses ini berpuncak pada
tahap akhir di mana setiap orang berkumpul untuk berbagi informasi dan rencana
untuk perubahan. Pengamatan lebih lanjut dan studi yang dipimpin ke bahasa
untuk menggambarkan struktur keluarga dan sistem intervensi yang dirancang
untuk mengubah pola berbahaya membantu dan bahkan organisasi keluarga.
Sama seperti Glasser menulis bukunya yang pertama
berbasis minyak sukses pengalamannya di Sekolah Ventura untuk Girls, Minuchin
menulis Keluarga dari Permukiman kumuh (1967) berdasarkan pengalamannya di
Wiltwyck.
Proyek
berikutnya adalah mengubah Minuchin Klinik Bimbingan Anak Philadelphia menjadi
pusat keluarga model yang terapi. Dia memiliki bakat untuk yang dramatis dan
sangat kritis terhadap kasus presentasi seminar yang tidak memenuhi standar
itu. Sebagai seorang terapis keluarga. Berlatih, dia mengatur adegan keluarga,
diberikan-peran, mulai dan berhenti tindakan, dan mengambil peran utama atau
mendukung dirinya.
H.
Terapi
Keluarga Strategis
Menyusul popularitas terapi keluarga struktural pada tahun 1970-an,
terapi keluarga strategis mendominasi tahun 1980-an, dipimpin oleh Milton Erickson,
Jay Haley, Madanes.
Terapi keluarga
Strategis ini didasarkan pada asumsi bahwa perilaku anggota keluarga , yang
sedang berlangsung dan berulang, dapat dipahami hanya dalam konteks keluarga yang
tidak efektif
dalam memecahkan masalah keluarga berkembang dan
mempertahankan gejala. Peran konselor adalah untuk merancang sebuah rencana dalam memecahkan
masalah yang diajukan. Haley (1973) mendeefinisikan terapi keluarga strategis
sebagai sebuah terapi apapun
di mana seorang terapis para
inisiat apa yang terjadi dalam terapi dan mendesain sebuah
rencana untuk
memecahkan setiap masalah. Hal ini ditandai dengan durasi singkat nya, umumnya
tidak lebih dari 10 sesi. Terapis mengambil pada tingkat aktivitas yang sangat
tinggi dengan memberikan arahan khusus untuk perubahan perilaku yang dilakukan
sebagai pekerjaan rumah. Banyak arahan dari terapis yang intervensi paradoks
dan solusi yang berfokus pada metode konseling singkat.
1.
Dasar
Pemikiran
Orang dan
keluarga dapat berubah dengan cepat. Treatment (perlakuan) dapat sederhana dan
pragmatis dan berkonsentrasi pada perubahan perilaku symptomatic dan
peran-peran yang kaku. Perubahan akan muncul melalui ajakan-ajakan, cobaan
berat (siksaan), paradox, pura-pura/dalih dan ritual-ritual (strategic and
systemic therapis), difokuskan pada pengecualian terhadap disfungsionalitas,
solusi-solusi hipotetik dan perubahan-perubahan kecil. (solution-focused
therapies).
2.
Peran
Konselor
Konselor
menanggapi munculnya daya tahan/perlawanan dalam keluarga dan mendesign
rangkaian cerita tentang strategi-strategi untuk memecahkan masalah. Menerima
munculnya perlawanan/daya tahan melalui penerimaan positif terhadap
problem-problem yang dibawa keluarga. Konselor lebih seperti seorang dokter
dalam tanggung-jawab terhadap keberhasilan treatment dan harus merencanakan dan
membangun strategi-strategi.
3.
Unit
Treatment
Keluarga
sebagai suatu system, meskipun pendekatan-pendekatannya secara selektif
dipergunakan pada pasangan-pasangan dan individu-individu.
4.
Tujuan
Treatment
Untuk
mengatasi problem-problem masa sekarang. Menemukan solusi-solusi, membawa
perubahan-perubahan, menemukan target tujuan perilaku, untuk menimbulkan
insigt, untuk mengabaikan hal-hal yang bukan masalah.
5.
Tehnik
Reframing
(memasukkan dalam konotasi positif), direktif, kerelaan dan pertentangan
berdasarkan pada paradox (termasuk penentuan symptom-symptom), pengembangan
perubahan selanjutnya, mengabaikan interpretasi, pura-pura, hirarki kooperatif,
cobaan-cobaan (siksaaan), ritual, tim, pertanyaan-pertanyaan berputar, solusi
hipotetis (dengan menanyakan “pertanyaan ajaib”).
6.
Aspek-Aspek
Unik
Terdapat
penekanan pada pemeriksaan pada pemeriksaan symptom dengan cara yang positif.
Treatment-nya singkat (biasanya 10 sesi atau beberapa). Fokus pada pengubahan
perilaku problematik masa sekarang. Tehniknya dirancang khusus untuk setiap
keluarga. Tretment yang inovatif dan penting. Pendekaannya fleksibel,
berkembang dan kreatif. Secara mudah dapat dikombinasikan dengan teori-teori
lain.
I.
Paradoks
Intervensi
Intervensi paradoks memanfaatkan klien
resistensi yang kuat harus berubah dan untuk mengambil arahan dari terapis.
Daripada bekerja melawan perlawanan klien, terapis menggunakan cara dalam memberikan perubahan perilaku yang diperlukan untuk memperbaiki
masalah dan memperbaiki sistem keluarga. Klien dalam posisi ganda mengikat baik
menaati terapis, klien yang tidak ingin melakukan, atau menghentikan,
bermasalah "tidak terkendali" perilaku. Klien segera menemukan-bahwa
perilaku yang terkontrol dan
menghentikan perilaku yang tidak diinginkan. Sebagai contoh,, konselor
memberitahu insomnia untuk melihat berapa lama orang bisa pergi tanpa tidur,
bahkan mungkin memasukkan kontes tetap-terjaga atau pergi untuk rekor dunia,
atau menceritakan seorang anak mengamuk untuk memiliki tantrum lebih dan orang
tua anak untuk memberikan ruang pribadi untuk tantrum. Konselor juga dapat
memberitahu anak-anak yang kehilangan kesabaran mereka dan melakukan tindakan
agresif untuk melakukannya 04:00-17:00-hari dalam ruangan yang dilengkapi
dengan tas meninju dan memberitahu orang tua mereka untuk mengingatkan anak -
anak bila waktu untuk melampiaskan kemarahan mereka terbatas.
Di intervensi paradoks lainya, konselor
mengambil "satu-down" posisi, mendorong klien untuk tidak melakukan
terlalu banyak terlalu cepat. Klien sering bermain game-kaki kayu, yang
menyoroti ketidakmampuan klien dan alasan mengapa klien tidak dapat berfungsi
dengan baik. Dalam posisi satu-down, konselor menekankan semua bahwa klien
sudah melakukan meskipun masalah dan menunjukkan bahwa klien harus memiliki
kekuatan batin yang besar bahkan untuk menunjukkan untuk konseling.
Klien yang cacat diri mereka sendiri
melalui kecemasan antisipatif terhadap kegiatan seperti membuat pidato,
mengambil tes, atau bertemu orang baru yang diarahkan untuk praktek-Praktisnya
semua gejala kecemasan, seperti
memerah, berbicara dengan suara gemetar, gagap, pingsan, atau benar-benar gagal
tes. Mereka sering memberitahu tes-cemas orang untuk mengambil tes praktek dan
gagal masing-masing.
Madanes (1981) sering meminta anak
untuk berpura-pura melakukan gejala keluarga itu berusaha mencegah-Para anggota
keluarga yang lain diarahkan untuk bermain bersama dengan dan mendorong anak
untuk bertindak keluar gejala. Konselor sering memperlakukan menampilkan tidak
mampu dan tidak berdaya belajar dengan arahan kepada anak untuk bertindak lebih
berdaya lebih sering dan dengan arahan kepada anggota keluarga lainnya untuk
lebih membantu dengan memberikan pelayanan yang terlalu banyak.
Walaupun terapi strategis dimaksudkan untuk
singkat penghapusan gejala, konselor membedakan antara perubahan waktu pertama dan waktu kedua. kali pertama
perubahan terjadi ketika gejala untuk sementara dihapus, hanya untuk muncul
kembali kemudian. Karena sistem keluarga belum berubah. Haley (1976)
menunjukkan bahwa perilaku anggota keluarga tidak terjadi dalam isolasi.
Sebaliknya, perilaku keluarga terjadi dalam urutan di mana perilaku salah satu
anggota adalah baik hasil dan katalis untuk perilaku anggota lain. Memperbaiki
gejala sementara gagal untuk memperbaiki sistem tidak memperbaiki keluarga.
Tinju rangka perubahan adalah ciri untuk keluarga disfungsional yang bekerja
sangat keras untuk mempertahankan status quo.
Waktu kedua perubahan terjadi ketika
gejala dan sistem diperbaiki dan kebutuhan untuk gejala tidak muncul lagi-Untuk
pertengkaran contoh, ibu dan ayah, anak-anak mulai berkelahi, ibu dan ayah
menghentikan pertengkaran mereka untuk berurusan dengan anak-anak mereka, dan
periode perdamaian keluarga dicapai-Sampai ibu dan ayah menemukan cara yang
lebih baik dalam menyelesaikan konflik, urutan mengulangi sering dan perdamaian
hanya sementara. Keluarga sehat dengan fasilitas adaptif untuk memperbaiki
sistem keluarga ketika rusak terlibat dalam urutan kedua berubah.
J.
Pendekatan
Komunikasi Dalam Terapi Keluarga
Sistem
Discions kami, pendekatan struktural, dan terapi keluarga strategis telah menyoroti beberapa kesamaan dan tumpang tindih antara metode serta perbedaan spesifik. Mungkin benang merah yang menyatukan bidang terapi keluarga adalah fokus pada bagaimana anggota keluarga berkomunikasi. Komunikasi adalah jantung dari dua metode yang disajikan berikutnya dalam diskusi kita: perilaku keluarga John Gottman itu dan terapi conjoint keluarga Virginia Satir.
1. Dasar
Pemikiran
Keluarga akan
mengembangkan dinamika dan struktur fungsional apabila ada komunikasi yang
jujur dan penuh kasih.
2. Peran
Konselor
Meningkatkan komunikasi
dalam keluarga.
3. Tehnik
Diajarkan ketrampilan
komunikasi.
1.
Wawancara Metode Behavioral John Gottman
Perilaku keluarga itu terapi Gottman (1979, 1990) memiliki lebih banyak kesamaan dengan terapi keluarga tradisional daripada yang dilakukannya dengan konseling perilaku dan terapi. Para terapis di fungsi sistem Gottman lebih sebagai pendidik daripada sebagai penyembuh, seperti halnya bagi sebagian besar praktisi teori dan sistem yang disajikan dalam buku ini. Keluarga terapis mengikuti pendekatan komunikasi untuk terapi keluarga secara alami memegang pandangan bahwa komunikasi yang akurat adalah kunci untuk memecahkan masalah keluarga.
Semua
keluarga dihadapkan dengan masalah, namun, beberapa keluarga dapat memecahkan masalah mereka daripada keluarga lainnya. Keluarga yang baik pada pemecahan masalah memiliki beberapa ciri umum. Mereka memiliki
komunikasi
yang terbuka dan
jujur daripada mengandalkan peran palsu atau manipulatif ketika mencoba untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memecahkan krisis keluarga. Selain itu, anggota keluarga sesuai dengan maksud dan dampak dari komunikasi mereka. Sebagai contoh, seorang istri mungkin ingin kerjasama yang lebih dari suaminya pada tugas-tugas rumah tangga. Dia menyatakan permintaannya dalam istilah yang jelas dan mendengarkan respon suaminya tentang kebutuhannya; maksud komunikasinya mencapai dampak yang diinginkan. Apakah dia telah sarkastis, dampak dari pesannya mungkin dihasilkan dalam kerjasama yang
kurang dari suaminya. Keluarga disfungsional memiliki tingkat keberhasilan yang rendah dalam pencocokan dampak dengan maksud komunikasi mereka.
2.
Conjoint
Terapi Keluarga Virginia Satir
Ketika
Virginia Satir (1916-1988) berusia 5 tahun, dia
memutuskan menjadi detektif untuk membantu
anak-anak mencari tahu orang tua. Dia tidak yakin apa yang akan dia
cari,
tetapi bahkan di usia ini ia tahu bahwa lebih aneh- hal yang terjadi di keluarga daripada yang
lainnya.
Lebih dari setengah abad kemudian, setelah bekerja dengan ribuan keluarga,
Satir melaporkan bahwa dia masih menemukan banyak teka-teki dalam keluarga.
Satir
melihat kehidupan
keluarga sebagai gunung es. Kebanyakan orang menyadari hanya sepersepuluh dari
apa yang terjadi dalam keluarga --- kesepuluh bahwa mereka dapat melihat dan
mendengar, seperti kapal yang
tergantung pada kesadaran kapten gunung es total, keluarga harus bergantung
pada kesadaran total dari struktur keluarga untuk bertahan hidup. Satir menyebutkan 90% tersembunyi
karena kebutuhan keluarga, motif, dan pola komunikasi. Dalam empat buku, Satir menemukan beberapa
jawaban teka-teki selama bertahun-tahun: munculnya
Terapi Keluarga (1967), orang membuat (1972),
Membantu Keluarga untuk Perubahan (Satir, Stachowiak, & Taschman, 1975),
dan Langkah demi langkah (Satir &
Baldwin, 1983). Menurut Satir, dia menghiasi beberapa konsep awal dalam Terapi
Keluarga sebagai hasil dari pekerjaannya-dengan konsep Gestalt disajikan oleh
Fritz Pena dan tubuh bekerja-kesadaran Bernard Gunther.
Virginia
Satir memperoleh kualifikasi yang sangat baik sebagai detektif tua: pelatihan
akademik formal dalam pekerjaan sosial psikologis di University of Chicago dan
bekerja sebagai seorang guru, konsultan, dan praktisi di klinik kejiwaan, rumah
sakit jiwa, keluarga pusat pelayanan, pusat-pusat pertumbuhan, dan praktek
swasta. Pada tahun 1959, dia bergabung dengan dua psikiater untuk membentuk
staf awal Mental Research Institute di Palo Alto, California. Dia juga menjabat
sebagai direktur utama dari pelatihan
di Institut Esalen di Big Sur, California, dan mengajar di sebagian besar
dunia. Dia adalah seorang profesor tamu setidaknya 10 universitas dan konsultan
untuk pertolongan Iklan Veteran. dan
beberapa lembaga lainnya dan sekolah. Seperti banyak
teori yang disajikan dalam buku ini, ia lebih
efektif menunjukkan metode baginya daripada ceramah tentang mereka.
Satir
mengutip kontributor
beberapa pengembangan sistem
-termasuk
dia, teori interpersonal yang Harry Stack Sullivan tahun 1920-an (perilaku
individu dipengaruhi oleh nya atau interaksi dengan lainnya) dan pertumbuhan terapi
kelompok,
kontributor yang utama adalah J. L Moreno dan S. PL Slavson, juga selama tahun
1920-an. Gregory Bateson dan Murray Bowen mulai melihat keluarga yang menutupi mengapa individu menjadi
'skizofrenia "Mereka percaya bahwa satu orang bisa mewakili situasi
keluarga yang mati.
Bateson,
dari Institut Penelitian Mental, menyumbangkan gagasan-ganda dengan mengikat
komunikasi yang terjadi ketika seseorang mengirim pesan, yang
bertentangan
dengan orang lain,
misalnya, Moin mengatakan, Jane, jika Anda benar-benar mencintai saya, Anda
akan membuat nilai yang baik di sekolah"
Banyak
teori Satir telah terkenal tidak hanya
teori-teori klasik psikologi klinis dan psikiatri, tetapi juga dalam penelitian
masa lalunya Research lembaga Mental dan Institut Nasional Kesehatan Mental.
Satir disintesis tua dengan teori-teori baru dan teknik yang asli dan
ditambahkan
yaitu:
a. Sifat Orang
Satir memiliki pandangan positif dari sifat manusia. Setelah mempelajari
12.000. keluarga secara mendalam, ia yakin bahwa, pada setiap saat, apapun yang
orang lakukan merupakan yang terbaik mereka ketahui dan yang terbaik
yang bisa mereka lakukan. Dia percaya bahwa orang yang rasional dan memiliki
kebebasan dan kemampuan untuk membuat pilihan dalam hidup mereka. Meskipun
Satir dipandang orang sebagai dasarnya bebas, dia menganggap tingkat
pengetahuan mereka sebagai pembatasan pada kebebasan pribadi terbesar. Orang
dapat belajar apa yang mereka tidak tahu dan mengubah cara mereka berinteraksi
dengan orang lain. Orang juga dapat membuat diri mereka lebih sehat dengan
membebaskan diri dari masa lalu. Seperti Maslow, Satir percaya bahwa orang
diarahkan untuk bertahan hidup, tumbuh, dan mengembangkan hubungan dekat dengan
orang lain. Meskipun beberapa perilaku dapat diberi label psikotik, sakit, atau
buruk, Satir melihatnya sebagai upaya untuk menjangkau keluar untuk membantu.
Harga diri memainkan peran penting dalam sistem Satir. Dia percaya bahwa
harga diri akan melahirkan
komunikasi yang efektif satu sama lain, sebaliknya, rendah diri, dan komunikasi
disfungsional juga berkorelasi. Satir melihat sejauh mana orang menerima harga
diri mereka dan hal buruk mereka sebagai
hakikat dasar manusia.
Harga diri adalah variabel yang
berubah
dan berfluktuasi dalam
kisaran yang sehat, dan dapat menunda jumlah stres yang
dialami
seseorang. Hal ini terkait dengan seseorang pasien berpartisipasi dalam
interaksi keluarga. Ketika anggota keluarga individu mengalami stres, kemampuan
mereka untuk berkomunikasi secara terbuka, memberi dan menerima umpan balik,
dan memecahkan masalah tergantung pada harga diri kolektif keluarga. Anggota
keluarga mungkin mencoba untuk memblokir komunikasi untuk melindungi harga diri
mereka sendiri di bawah stres atau dalam krisis. Anggota keluarga dengan harga
diri rendah cenderung menciptakan gangguan untuk membuat orang lain makan
seburuk seperti yang mereka lakukan. Sebagai contoh, orang tua bersalah anak yang
sering
mengalami pelecehan memiliki
rasa rendah diri dan tidak sadar mungkin akan menginternalisasi: 'Salah satu
cara untuk menghukum diri sendiri karena cara boros saya adalah untuk menghukum
perilaku yang sama di salah satu anak-anak saya ".
Perilaku, menurut Satir, secara langsung berkaitan dengan posisi keluarga
seseorang dan melihat itu. Perasaan baik atau buruk tentang diri kita sendiri
mungkin dikomunikasikan kepada orang lain. Satir memandang tanggung
jawab orang dewasa menjadi fungsional ketika
perilaku mereka diterima,
membantu
cara dan mengambil atas tindakan mereka. Satir (serta Adler dan Glasser)
melihat tidak bertanggung jawab dan komunikasi yang buruk sebagai gejala harga
diri rendah.
Satir menulis bahwa orang mengembangkan harga diri pada tahun-tahun anak
usia dini. melebihi kebutuhan fisik yang jelas, anak-anak membutuhkan, kehangatan, diprediksi
penguasaan atas dunia mereka dan validasi diri mereka sebagai yang berbeda: dan
orang-orang berharga. Mereka juga membutuhkan rasa apa artinya menjadi
laki-laki atau perempuan dan penerimaan peran ini. Jika orang tua secara
konsisten menunjukkan bahwa mereka menganggap anak-anak mereka ahli, orang
seksual dan menunjukkan, memuaskan fungsional hubungan pria-wanita, anak-anak
mereka memperoleh harga diri dan menjadi semakin mandiri. Dalam segala hal,
harga diri, kemerdekaan, dan individualitas bersama.
Satir memandang orang dewasa sebagai orang yang sepenuhnya bertanggung jawab atas perasaan mereka dan yang membuat pilihan berdasarkan pada persepsi akurat dari diri mereka dan orang lain. Orang dewasa bertanggung jawab penuh atas pilihan yang telah dibuat. Dalam Singkatnya, Satir menganggap orang dewasa sebagai (1) yang berhubungan dengan perasaan mereka, (2) berkomunikasi dengan jelas dan efektif, dan (3) menerima perbedaan orang lain sebagai suatu kesempatan untuk belajar.
Satir memandang orang dewasa sebagai orang yang sepenuhnya bertanggung jawab atas perasaan mereka dan yang membuat pilihan berdasarkan pada persepsi akurat dari diri mereka dan orang lain. Orang dewasa bertanggung jawab penuh atas pilihan yang telah dibuat. Dalam Singkatnya, Satir menganggap orang dewasa sebagai (1) yang berhubungan dengan perasaan mereka, (2) berkomunikasi dengan jelas dan efektif, dan (3) menerima perbedaan orang lain sebagai suatu kesempatan untuk belajar.
b. Teori Konseling
Satir percaya bahwa empat komponen dalam situasi keluarga dapat berubah dan perlu koreksi:
perasaan 'harga diri, kekurangan
komunikasi
keluarga, sistem, dan aturan keluarga. Aturan adalah cara hal-hal yang dicapai
dalam keluarga. Mereka adalah komponen yang paling sulit untuk mengungkap selama sesi terapi
karena mereka biasanya tidak sadar diucapkan atau diketahui oleh semua anggota
keluarga. Satir ingin semua anggota keluarga untuk memahami aturan-aturan yang
mengatur susun emosional mereka, termasuk (1) kebebasan untuk com-ment, (2)
kebebasan untuk mengekspresikan apa yang seseorang melihat atau mendengar, (3)
kebebasan untuk menyetujui atau tidak menyetujui, dan (4) kebebasan untuk
mengajukan pertanyaan ketika seseorang tidak mengerti. Unit keluarga menjadi
disfungsional ketika anggota tidak memahami aturan tidak tertulis. Satir
mengatakan keluarga yang memiliki masalah dengan anggota keluarga lain, bukan karena memiliki
anggota keluarga yang jahat dan menyebabkan
rasa sakit, hanya aturan-aturan yang buruk. Dia percaya bahwa apa yang terjadi
pada saat tertentu adalah konsekuensi alami dari pengalaman hidup sendiri.
Namun, Satir merasakan perubahan itu bukan "harus", melainkan salah
satu di antara beberapa kemungkinan. Dia percaya, mengambil risiko,
mengendalikan proses konseling, dan meninggalkan hasilnya untuk keluarga.
Untuk membawa perubahan dalam fungsi keluarga, perlunya menganalisis
interaksi. Proses antara anggota keluarga dan sistem keluarga adalah sama
pentingnya dengan menganalisis komunikasi. Pertanyaan mengenai siapa benar dan
siapa yang salah pada perbatasan nilai yang tidak memiliki tempat dalam proses
pertumbuhan keluarga dan pengembangan lebih lanjut. Fokusnya adalah pada
menemukan bagaimana individu dapat menyesuaikan dengan berbagai peristiwa dalam
keluarga untuk mencapai kepuasan dan menghindari penarikan dan peran berbahaya
lainnya.
Satir menekankan perlunya mengembangkan kepercayaan
sebelum proses perubahan yang berarti dapat dimulai. Mengingat kemauan untuk
mengambil risiko, kepercayaan
yang dapat diasumsikan. Langkah kedua adalah mengembangkan kesadaran, atau
mengetahui apa yang kita lakukan. Dengan pemahaman dan kesadaran yang diterapkan dalam pemahaman baru
untuk membuat keputusan yang efektif. Pada titik ini, perilaku pengambilan
keputusan baru dapat dimanfaatkan. Tema yang mendasari adalah pengembangan diri
dan kebebasan untuk komentar.
Satir percaya bahwa apakah keluarga tumbuh terutama
tanggung jawab konselor dan masukan mereka. Mereka harus mampu menempatkan
klien dalam berhubungan dengan mereka. Konselor mengasumsikan peran guru,
mendidik cara berpikir keluarga
yang baru, dan berkomunikasi.
Komunikasi, adalah faktor yang
paling penting dalam sistem Satir, adalah penentu utama dari jenis hubungan
orang dengan satu sama lain dan bagaimana orang menyesuaikan diri dengan
lingkungan mereka, serta dasi yang mengikat keluarga bersama-sama. Ketika
sebuah keluarga adalah memiliki
keterbukaan dalam komunikasi
antara anggota keluarga, tegas, dan diterima. Sebaliknya, ketika sebuah sistem
keluarga mengalami kesulitan dalam communication, maka mereka akan merasa diblokir atau
terdistorsi dalam usaha untuk menangkal kecemasan dan ketegangan.
Placater. Placaters
menenangkan sehingga orang lain tidak marah. Moto mereka adalah
"perdamaian di harga berapa pun." Mereka berbicara dalam menjilat
cara untuk mencoba untuk menyenangkan, atau mereka meminta maaf. Mereka tidak
pernah setuju dan bahkan mengambil udara dari orang yang memiliki harga diri
yang rendah. Mereka tidak bisa bernegosiasi yang saling menguntungkan karena proses yang terlalu
mengancam. Dengan kata lain, placates meniadakan diri dalam melayani orang lain
dan tetap dalam konteks situasi. Perilaku non verbal dari
placater mengirim pesan bahwa "Apa pun yang Anda inginkan adalah baik-baik
saja dengan saya, Saya hanya di sini untuk membuat Anda bahagia ".
Orang yang suka
menyalahkan. Blemers adalah pencari masalah, direksi, dan bos. Mereka juga tidak
baik tentang diri mereka sendiri. Mereka
mungkin merasa kesepian dan tidak berhasil dan untuk mengkompensasi dan memaksa orang
lain untuk mematuhi
mereka sehingga mereka dapat merasa bahwa mereka mencapai sesuatu. Menyalahkan
juga merupakan cara yang baik untuk mencegah orang lain dari terlalu dosis.
Para blamers yang induser bersalah baik: "Setelah semua yang telah saya
lakukan untuk Anda, bagaimana bisa Anda melakukan ini kepadaku?"
Meniadakan Blamers lain sambil memfokuskan pada konteks situasi dan pada diri
mereka sendiri. Perilaku nonverbal dari orang yang suka menyalahkan mengirim pesan bahwa
"Anda tidak pernah melakukan apa pun. Apa yang terjadi dengan Anda?".
Komputer. Komputer yang
tenang dan benar, tidak menunjukkan perasaan, dan berbicara seperti rekaman. Mereka
berpura-pura tidak ada konflik ketika ada. Komputer adalah orang-orang wajar
super. Tubuh mereka mencerminkan kepribadian yang kaku. Mereka meniadakan
konteks situasi dan orang lain untuk berkonsentrasi mendapatkan apa yang mereka
inginkan-Mereka menutupi kerentanan mereka dengan kata-kata besar untuk
membangun diri. Perilaku nonverbal dari "komputer" mengirim pesan
bahwa "Saya sejuk, tenang, dan dikumpulkan." Mereka mungkin, juga.
mengambil posisi "Lihat saja cara saya" dengan mengorbankan orang
lain dan konteks situasi.
Jebakan. Jebakan
membuat pernyataan yang
sama sekali
tidak relevan. Mereka mengubah subjek dan merespon dengan jujur, titik kuat
mereka adalah menghindari dan menuntut.
Mereka bahkan mungkin menarik diri dari situasi untuk menghindari konflik. Jebakan meniadakan semua tiga unsur
realitas. diri sendiri, orang lain, dan konteks situasi. Perilaku nonverbal
dari jebakan mengirim pesan bahwa
"Mungkin jika saya melakukan ini cukup lama, masalah benar-benar akan,
pergi." Mengganggu, melakukan dan mengatakan hal-hal yang tidak relevan,
menarik diri dari 'interaksi keluarga, atau kombinasi dari perilaku ini
berfungsi untuk mencegah keluarga dari bahasan yang menyakitkan,
isu yang belum terselesaikan, yang harus dihadapi dalam diskusi terbuka dan
jujur.
Menyamaratakan. Levelers jujur
mengkomunikasikan pikiran dan perasaan mereka dengan cara yang lurus-maju
yang membahas diri sendiri, orang lain, dan konteks situasi. Pesan verbal dan
nonverbal adalah postur tubuh
konsisten. Leveling terjadi ketika semua aspek komunikasi adalah: tubuh, nada suara,
konteks, dan ekspresi wajah. Levelers tidak menutupi atau menempatkan orang
lain di dalam nama menjadi terbuka dan jujur. Mereka tidak kepalsuan. Levelers
mengatakan kebenaran tentang apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan melakukan,
dan mereka mengijinkan orang lain untuk melakukan hal yang sama. Hubungan
mereka bebas dan jujur, dengan ancaman sedikit harga diri. Tanggapan meratakan yang benar adalah
pesan untuk orang khusus mereka pada
waktu tertentu. Ini adalah bantuan langsung to the point tanpa agenda
tersembunyi. Ada keterbukaan dan rasa kepercayaan dalam interaksi dengan anak dengan meratakan.
Respon ini memungkinkan orang untuk hidup sebagai orang-orang lengkap
berhubungan dengan perilaku mereka, pemikiran, dan perasaan. Menjadi
menyamaratakan-memungkinkan seseorang untuk memiliki integritas, komitmen,
kejujuran, keintiman, kompetensi, creativity, dan kemampuan untuk memecahkan
masalah nyata. Keempat bentuk-bentuk hasil komunikasi yang meragukan integritas, komitmen murah,
ketidakjujuran, kesepian, pencekikan inkompetensi, oleh tradisi (ketidakmampuan
untuk mengubah pola tradisional), dan cara-cara destruktif untuk mengatasi
masalah fantasi.
Masyarakat kita tidak mendorong tanggapan meratakan.
Meskipun orang ingin jujur, mereka takut dan bukannya bermain game. Satir
diuraikan berbagai pengalaman untuk membantu anggota keluarga menjadi sadar
bahwa mereka dapat memilih untuk mengubah tanggapan mereka dan memahami
bagaimana mereka dapat melakukannya. Levelers dapat memilih salah satu dari
empat pola respon lainnya jika mereka bersedia menerima konsekuensi, tapi bagi
mereka tanggapan tersebut tidak akan menjadi respon otomatis orang terkunci
dalam pola tertentu. Levelers dapat memilih untuk menenangkan, menyalahkan dan
menghitung. Perbedaannya adalah bahwa mereka tahu apa yang mereka lakukan dan
siap untuk hasil dari perilaku mereka.
Satir membagi semua keluarga ke dalam dua jenis:
memelihara dan bermasalah. Setiap jenis memiliki berbagai derajat. Tujuan utama
nya untuk klien-kliennya itu-sebagai pengakuan dari jenis mereka dan kemudian
berubah dari baik untuk mengasuh atau memelihara. Memelihara keluarga dan membantu
anggotanya mengembangkan perasaan harga diri, sedangkan keluarga yang
bermasalah kurang dalam perasaan ini. Dalam setiap keluarga, faktor yang
dipertimbangkan meliputi perasaan harga diri, komunikasi, aturan, dan link ke
masyarakat. Menurut Satir (1972), gairah, kejujuran, keaslian, dan kasih sayang
keluarga-keluarga ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1)
Orang-orang mendengarkan dan tertarik untuk mendengarkan
orang lain.
2)
Orang-orang tidak takut mengambil resiko karena keluarga
memahami bahwa salah dalam mengambil terikat terjadi saat mengambil risiko.
3)
Tubuh manusia yang anggun, dan ekspresi wajah mereka
santai
4)
Orang melihat satu sama lain dan tidak melalui satu sama
lain atau di lantai mati.
5)
Anak-anak yang ramah dan terbuka, dan tikus keluarga
memperlakukan mereka sebagai manusia.
6)
Orang-orang tampaknya nyaman dengan sentuhan satu sama
lain dan menunjukkan kasih sayang mereka.
7)
Orang-orang menunjukkan cinta dengan berbicara dan
mendengarkan dengan penuh perhatian dan dengan lurus dan nyata dengan satu sama
lain.
8)
Anggota merasa bebas untuk memberitahu satu sama lain
bagaimana mereka makan dan apa yang mereka pikirkan.
9)
Apa pun dapat didiskusikan ketakutan, kemarahan, sakit
hati, kritik, kegembiraan, prestasi
10)
Anggota rencana, tapi jika sesuatu tidak bekerja, mereka
dapat menyesuaikan.
11)
Kehidupan manusia dan perasaan lebih penting daripada apa
pun.
12)
Orangtua melihat diri mereka sebagai pemimpin dan bukan
sebagai bos. Mereka mengakui untuk anak-anak mereka penilaian buruk mereka
serta mereka. yang baik, penilaian, dan menyakiti mereka, marah, atau
kekecewaan serta kegembiraan mereka. Perilaku mereka sesuai dengan ajaran
mereka.
13)
Ketika mengasuh, orang tua perlu untuk memperbaiki
anak-anak mereka. Mereka mengandalkan lis-tening, pemahaman menyentuh, dan
waktu hati-hati dan menyadari perasaan-anak dan alami mereka ingin belajar.
14)
Orang tua mengasuh anak-anak belajar memahami bahwa hanya
ketika mereka va1ued, sehingga mereka tidak merespon dengan cara yang membuat
anak merasa dihargai.
c.
Metode Konseling
"Metode konseling dalam terapi keluarga melibatkan seluruh
keluarga dan didasarkan pada komunikasi, interaksi, dan informasi umum.
Pendekatan ini Satir diajarkan kepada keluarga adalah baik fisik dan emosional.
Konselor yang lebih memilih untuk bekerja lebih sedikit dengan emosi.
Tujuan konseling keluarga menurut Satir adalah untuk membangun lingkungan yang
tepat dan untuk membantu anggota keluarga dalam menjelaskan apa yang mereka
inginkan atau harapan bagi dirinya dan bagi keluarga. Dia ingin mereka untuk
mengeksplorasi keadaan keluarga dan yang memainkan peran. Dia berusaha untuk
membangun semua harga diri. Satir juga bekerja untuk membantu keluarga
mengoperasionalkan definisi kata-kata seperti menghormati dan mencintai.
Bahkan dengan banyak teknik, Satir ada rumus yang
diusulkan untuk terapi karena terapi melibatkan perasaan manusia dan kemampuan
untuk merespon-pada 1evel manusia. Satir memandang keluarga sebagai " pabrik " di mana
orang yang dibuat oleh suatu proses yang mentah terbaik dan destruktif paling
buruk. Locschen (1998) menunjukkan bahwa Satir melihat orang tua
sebagai anak-anak sendiri yang telah mempelajari "aturan:" dari
keluarga mereka sendiri dan membawa aturan-aturan ke depan untuk keluarga mereka.
d.
Contoh Metode Satir
Seorang wanita 40 tahun duduk di lantai, bersembunyi di
balik sofa. Suaminya, duduk di kursi, poin jari menuduh padanya dari seberang
ruangan. Satu putri, dengan lengan terentang, mencoba untuk membuat perdamaian.
Dua anak duduk dengan punggung mereka ke grup, dan seorang anak keempat
menggosok punggung ibunya. Satir istirahat memainkan peran diam, tangannya
bertumpu pada bahu ayah, dan menanyakan bagaimana ia merasa sekarang. Dia telah
meminta keluarganya untuk bertindak keluar diam-diam bagaimana mereka
masing-masing merasa selama argumen keluarga. Metode pemahatan yang sangat baik
dalam menciptakan kesadaran perasaan anggota keluarga lainnya.
Satir melaporkan data penelitian menunjukkan tekanan darah, respon kulit galvanik, dan electroencephalograms secara signifikan terpengaruh ketika orang mengubah sikap mereka dan postur tubuh dan menahan mereka selama setidaknya 10 detik ketika bermain peran demonstrasi dengan komunikasi dua-tingkat, verbal, dan nonverbal.
Satir melaporkan data penelitian menunjukkan tekanan darah, respon kulit galvanik, dan electroencephalograms secara signifikan terpengaruh ketika orang mengubah sikap mereka dan postur tubuh dan menahan mereka selama setidaknya 10 detik ketika bermain peran demonstrasi dengan komunikasi dua-tingkat, verbal, dan nonverbal.
Sebagai contoh, asumsi suka menyalahkan menyebabkan respon
fisiologis serta respons emosional setelah 10 detik. Dengan kata lain,
orang-orang terlibat dalam perilaku peran berbahaya selama periode waktu
tertentu memiliki potensi untuk membuat diri mereka sakit secara fisik.
e.
Pentingnya Anak-Anak
Anak-anak adalah penting untuk keberhasilan keluarga
konseling dalam sistem Satir. Satir menganjurkan inklusi semua anak, bukan
hanya anak yang memiliki masalah, karena semua adalah bagian dari homeostasis
keluarga - sebuah proses di mana untuk mencapai persatuan dan urutan kerja.
Satir mengoperasikan dari
asumsi bahwa semua anggota merasa disfungsi keluarga dalam beberapa cara. Oleh
karena itu, konselor bekerja dengan semua anggota keluarga untuk membantu
mereka mendefinisikan kembali hubungan mereka. Anggota keluarga memiliki
persepsi mereka sendiri tentang apa yang ada di dalam keluarga, dan masukan masing-masing anggota
adalah penting dalam membangun sebuah fungsi keluarganya. Konselor bekerja
dengan hubungan interpersonal keluarga untuk menemukan bagaimana anggota
berinteraksi sehingga mereka dapat memperkuat ikatan mereka.
Satir menyarankan pertemuan dengan pasangan suami istri sebelum
membawa pada anak. Dia membuat
pasangan menyadari diri mereka sebagai individu maupun sebagai pasangan-dan
orang tua. Dia juga menyarankan orangtua menyiapkan dalam wawancara awal untuk
membawa anak-anak ke dalam sesi konseling. Setelah orang tua setuju bahwa peran
anak-anak dalam
konseling keluarga itu penting, anak-anak dimasukkan.
Bekerja dengan anak-anak berarti konselor harus menyadari
kemampuan dan potensi
anak-anak. Konselor
dapat merencanakan sesi panjang untuk usia anak-anak. Anak-anak memiliki
rentang perhatian yang pendek, dan proses konseling harus memegang minat
mereka. Konselor dihadapkan dengan hambatan-hambatan dapat bekerja dalam diri
mereka dan membuat proses konseling menguntungkan, produktif, dan menyenangkan
untuk semua.
Konselor harus mulai dengan mengakui semua anak dan
mengulangi nama mereka, usia, dan urutan kelahiran untuk membiarkan anak-anak
meninggal tahu bahwa mereka sedang didengar. Konselor juga menetapkan aturan
untuk sesi, misalnya, tidak ada yang dapat menghancurkan properti dalam
ruangan, tidak ada yang dapat berbicara untuk orang lain, semua harus berbicara
sehingga mereka dapat didengar, dan setiap orang harus memungkinkan orang lain
untuk didengar. Ketika aturan dasar telah dibentuk, dalam diskusi yang mendalam
dapat dimulai.
Konselor harus mengatur suasana hati dengan mengajukan
pertanyaan dalam, cara yang hangat, materi dan fakta. Pengaturan harus mendorong orang untuk mengambil
risiko terlihat yang jelas dan
objektif pada diri mereka sendiri dan tindakan mereka. Satir menyarankan banyak
pertanyaan, tetapi mereka anak-anak mampu menjawab. Selama waktu ini, conselor harus
yakin anak-anak memahami apa yang terjadi dan keluarga berjuang untuk mendapatkan. kenyamanan dan sadar dari
diri mereka sebagai individu yang berbeda dari satu ibu. Mereka perlu
mengetahui pentingnya berkomunikasi dengan satu sama lain-misalnya, bebas untuk
setuju atau tidak setuju dengan anggota keluarga lainnya, untuk mengatakan apa
yang mereka pikirkan, dan untuk membawa perjanjian di tempat terbuka. Anak-anak
perlu tahu bahwa konselor akan memperlakukan mereka sebagai orang dengan
persepsi dan perasaan.
Konselor harus menunjukkan individualitas dengan
berbicara kepada setiap anak, membedakan setiap anak, dan menyatakan kembali
dan meringkas apa yang dikatakan masing-masing anak. Konselor perlu
menyampaikan ketulusan mereka dengan menghormati semua pertanyaan dari setiap
anak dan menunjukkan bahwa pertanyaan tidak onar dan illegiti bahwa semua harus mengajukan pertanyaan
tentang apa yang mereka tidak tahu atau tidak yakin. Konselor yang menyampaikan
harapan anak-anak untuk memenuhi kebebasan mereka. Anak-anak mendengarkan,
tertarik, dan berkontribusi pada diskusi.
Konselor dapat melanjutkan dengan meminta anak mereka
mendapatkan ide-ide mereka tentang mengapa mereka ada disana, yang memberitahu
mereka, dan apa yang dikatakan. Dari pertukaran ini, konselor dapat memperoleh
wawasan tentang komunikasi dalam keluarganya. Konselor mendorong anak-anak
untuk berbicara tentang diri mereka sendiri dan merasa temuan mereka dalam hubungannya dengan setiap
anggota keluarga. Konselor juga membantu anak-anak menekan frustrasi dan
kemarahan dan memiliki anak-anak minta anggota keluarga mereka untuk jawaban,
untuk setiap pertanyaan mereka mungkin.
Konselor dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang
dihadapi untuk memprovokasi pemikiran pada anak. Sebagai kemajuan konseling
sesi, pertanyaan tentang aturan keluarga dan peran muncul. Setelah membangun
hubungan baik dan suasana yang nyaman, konselor dapat berkunjung ke membawa
keluar-mendasari perasaan dan menghadapi orang tentang disfungsi keluarga.
Dasar untuk menyelidik lebih lanjut dan menghadapi harus dibangun antara
konselor dan orang tua, konselor dan anak, orangtua dan anak, dan konselor,
orangtua dan anak di wawancara awal.
Dari wawancara awal, konselor harus mendapatkan
kepercayaan
anak untuk
bergerak maju.
Konselor ingin
melihat tempat setiap anak dalam unit keluarga. Di mulai untuk membangun
anak-anak harga diri, konselor berfokus pada mereka- tidak orang tua. Konselor
membantu anak-anak memahami orang tua mereka sebagai orang tua dan anak-anak.
Lurn, Smith, dan Ferris (2002) menggambarkan model intervensi bunuh diri remaja
berdasarkan prinsip-prinsip model Satir terdaftar sebelumnya. Mereka
menunjukkan bunuh diri bisa dicegah memiliki manfaat konseling keluarga dengan
orientasi Satir yaitu:
f.
Tiga
Kunci Sistem Satir
Pendekatan
Satir ke konseling keluarga difokuskan pada tiga komponen penting:
1)
Meningkatkan harga diri semua
anggota keluarga dengan memfasilitasi mereka di bawah-berdiri dari sistem
keluarga dan mengajar mereka untuk melaksanakan perubahan ke arah
sistem-terbuka dan sikap memelihara dan perilaku.
2)
Membantu anggota keluarga lebih
memahami dan menganalisis pertemuan mereka, dengan satu sama lain dan
mempelajari respon meratakan sehingga mereka dapat meningkatkan dan membuka pola komunikasi.
3)
Gunakan teknik experiential learning
dalam pengaturan konseling untuk membantu keluarga memahami interaksi ini dan
mendorong anggota keluarga untuk mengambil tindakan mereka sendiri dan
perasaan.
Satir
melihat konselor sebagai fasilitator,
agen perubahan yang membantu dalam proses bergerak menuju sistem keluarga yang
lebih terbuka dan keluarga memelihara lebih konselor tidak ahli tetapi orang
yang membantu anggota keluarga menjadi ahli pada masalah keluarga dan
pertumbuhan.
g. Teknik Satir
Terapi keluarga menggunakan berbagai teknik untuk membantu keluarga dalam
penemuan jati diri. Metode Satir
dirancang untuk membantu anggota keluarga menemukan apakah
terdapat
pola yang tidak bekerja dan
bagaimana untuk lebih memahami dan mengekspresikan perasaan mereka secara
terbuka. Daripada mereka harus
melewati
pengulangan yang menyakitkan, Satir
menganalisa "sistem" keluarga dalam interaksi dengan pengaturan
konseling. Di antara banyak cara untuk mencapai analisis ini sebagai berikut:
1)
Konselor meminta keluarga untuk
menggambarkan situasi yang menyebabkan kesulitan sehingga membawa mereka ke
konseling atau meminta mereka menggambarkan situasi khas dari pengalaman baru
yang biasanya menghasilkan masalah dalam anggota keluarga.
2)
Konselor meminta keluarga untuk
duduk di sebuah kursi yang melingkar untuk mensimulasikan keputusan keluarga,
seperti memutuskan ke mana harus pergi berlibur pada liburan berikutnya.
3)
Keluarga berpartisipasi dalam
“patung” keluarga, seperti dalam contoh yang disajikan sebelumnya. Konselor
meminta seseorang untuk menjelaskan argumen keluarga yang khas dan kemudian
memiliki orang untuk "memahat" argumen dengan menempatkan setiap
anggota keluarga di posisi yang sepatutnya -lengkap dengan gerak tubuh,
ekspresi wajah yang menyentuh. Para konselor mungkin kemudian meminta setiap
anggota keluarga yang lain agar bagaimana ia akan berubah dan apa yang
memungkinkan setiap anggota keluarga untuk membuat perubahan. Diskusi ini
bertujuan untuk meratakan dan partisipasi oleh setiap anggota keluarga berikut.
4)
Setiap anggota keluarga mengambil
beberapa tali panjang, satu untuk setiap orang yang telah meninggal dalam
keluarga, dan hubungan semua dari mereka di sekitar pinggangnya. Berikutnya,
konselor menginstruksikan agar setiap dari mereka untuk mengikat satu tali
untuk masing-masing anggota keluarga lainnya. Diskusi ketegangan yang
dihasilkan dan massa tali dapat membantu keluarga lebih memahami hubungan yang
kompleks dan transaksi menyeberang.
5)
Bermain peran dan bermain peran
sebaliknya dapat merangsang diskusi keluarga
6)
Sesi diskusi keluarga direkam demi
membantu anggota keluarga mencapai 2 pemahaman dan tanggapan yang lebih baik
dari reaksi semua anggota.
7)
Permainan meliputi (a) simulasi
permainan keluarga, (b) sistem permainan dan (c) komunikasi permainan.
Game Satir, yang digunakan untuk pelatihan konselor serta terapi keluarga,
didasarkan pada definisi model pertumbuhan, yang mengasumsikan bahwa perubahan
perilaku individu sebagai suatu proses yang diwakilioleh transaksi dengan orang
lain. Orang benar-benar berfungsi saat mereka akan dihapus dari sistem
maladaptif atau ketika sistem berubah untuk mempromosikan pertumbuhan. Model
ini sangat berbeda dari model yang menyatakan bahwa pemikiran klien,
nilai-nilai, dan sikap yang salah dan
harus diubah dengan model medis, yang dimaksudkan bahwa penyebab dari masalah
ini adalah penyakit terletak pada pasien.
h. Game Simulasi Keluarga
Dalam permainan simulasi keluarga, anggota keluarga mensimulasikan berbagai
prilaku masing-masing, misalnya, anak memainkan ibu. Terapis juga dapat meminta
anggota keluarga untuk berpura-pura bahwa mereka adalah keluarga yang berbeda.
Setelah pemberlakuan ini, konselor dan anggota
keluarga mendiskusikan bagaimana mereka berbeda dari atau mengidentifikasi
dengan peran yang lain.
i.
Sistem
Permainan
Sistem permainan didasarkan pada sistem keluarga baik terbuka atau
tertutup, belajar dan banyak
wawasan yang dapat diperoleh dari kedua jenis keluarga. Satir percaya bahwa emosi dan
gangguan perilaku adalah hasil langsung
dari anggota yang sedang terperangkap
dalam sebuah sistem tertutup dalam keluarganya. Sistem
tertutup tidak memungkinkan setiap individu mengekspresikan diri dengan jujur. Keluarga melihat perbedaan
sebagai berbahaya, dan "aturan" utama adalah memiliki nilai yang
sama, perasaan, dan pendapat. Dalam sistem keluarga
yang terbuka,
ekspresi jujur dan perbedaan diterima sebagai kejadian alam, dan negosiasi
menyelesaikan perbedaan tersebut dengan "kompromi", "setuju
untuk tidak setuju," `bergantian," atau menemukan win-win solution.
Satu set game mempunya aturan
setiap anggota
keluarga mengambil peran bergulir sekitar lima pola interaksional perilaku seperti
yang dibahas
sebelumnya: (1) placater, (2) orang yang suka menyalahkan. (3) jebakan, (4)
komputer, dan (5) menyamaratakan. Atas dasar pola-pola interaksi, berbagai
macam permainan telah dibangun,
yaitu:
1)
Permainan Penyelamatan. Perilaku 1, 2, 3, dan 4 dimainkan. Siapapun dapat
memainkan peran masing-masing variabel, tetapi setiap anggota harus tetap dalam
peran seluruh sesi.
2)
Permainan Koalisi. Perilaku 1 dan 2 yang dimainkan. Dua orang selalu tidak setuju
dan mengeroyok orang ketiga.
3) Permainan Lethal. Perilaku digunakan. Semua orang setuju.
4) Permainan Pertumbuhan vitalitas. Setiap orang termasuk
dirinya sendiri dan orang lain dengan ekspresi yang jujur dan dengan
mengijinkan orang lain untuk mengekspresikan diri (meratakan).
j.
Permainan
Komunikasi
Permainan ini bertujuan untuk membangun keterampilan
komunikasi. Satir percaya bahwa pesan tidak tulus atau palsu hampir mustahil
untuk diberikan jika
communicator memiliki kontak kulit, kontak mata yang mantap, atau kedua bentuk
kontak dengan pendengar. Satu permainan komunikasi melibatkan dua anggota duduk
saling membelakangi, sementara
mereka saling bercapak. Berikutnya
mereka berbalik dan diinstruksikan untuk menatap mata satu sama lain tanpa
berbicara atau menyentuh. Satir (1967) melaporkan bahwa; tipe interaksi
menyebabkan banyak wawasan mengenai asumsi bahwa setiap orang memiliki pikiran dan
perasaan berbeda. Selanjutnya,
para peserta terus menatap dan kemudian sentuh sama lain tanpa berbicara.
Proses ini berlanjut sampai langkah setiap pasangan berbicara, menyentuh, dan
"eyeballing" yang lain. Dengan asumsi, mereka diminta untuk tidak
setuju, yang Satir temukan hampir mustahil. Orang baik menikmati usaha atau
dipaksa untuk menarik kembali secara fisik dan mengalihkan mata mereka untuk
marah.
Peran konselor adalah tepukan penting dari permainan ini.
Sepanjang dan setelah setiap sesi, intervensi konselor dan membahas tanggapan
masing-masing anggota, perasaan, dan reaksi khusus untuk dirinya sendiri dan anggota keluarga lainnya.
k. Para Penasihat Peran
Dalam pendekatan Satir ke konseling keluarga, konselor
adalah seorang fasilitator yang memberikan komitmen total dan perhatian
terhadap proses dan interaksi. Konselor harus bertanggung jawab dan harus berhati-hati
untuk tidak memanipulasi reaksi peserta dan verbalizations. Dengan perhatian yang sensitif
terhadap interaksi setiap anggota keluarga, transaksi, dan tanggapan (atau
kurangnya tanggapan), konselor dapat campur tangan pada titik-titik tertentu
untuk menanyakan apakah pesan yang benar dan bagaimana perasaan orang tertentu.
Setiap orang tentunya memiliki kesempatan untuk berinteraksi atau membuat
koreksi. Misalnya, konselor mungkin mengganggu dialog ketika seseorang membuat
pernyataan tentang bagaimana orang lain merasa atau berpikir dengan meminta
orang kedua jika pernyataan tersebut akurat dan bagaimana ia merasa pada saat
itu.
Singkatnya, campur tangan konselor untuk membantu
meratakan dan mengambil tanggung jawab atas tindakan dan perasaan sendiri. Konselor
juga turut campur untuk memberikan izin anggota keluarga lebih tenang untuk
berbicara dan didengar. Menganalisis interaksi hadir dalam pengaturan konseling
juga membantu
anggota keluarga memahami luka masa lalu dan masalah. Memahami apa pola
kesulitan yang dihasilkan juga membantu anggota keluarga. Dengan pengalaman
dalam keterbukaan yang meratakan,
anggota keluarga dapat mengubah komunikasi mereka, dan pertumbuhan dapat
terjadi. Keluarga ini kemudian lebih mampu melanjutkan diskusi, datang ke
wawasan baru, dan menerapkan perubahan yang sesuai.
STUDI KASUS.
Kemampuan masyarakat
untuk mengasumsikan peran lain dalam situasi kelompok keluarga juga
mendukung
ide bahwa orang dapat mengubah peran respons mereka dan bahwa keluarga dapat
mengubah cara mereka berinteraksi dan memecahkan masalah. Anggota keluarga
perlu tim untuk berbagi umpan balik baik positif dan negatif dalam cara-cara
yang tidak menyakiti atau orang lain meremehkan. Berikut ini adalah peran
keluarga bermain transkrip yang jawaban meratakan dihilangkan:
Don (ayah / suami,
menyalahkan): Mengapa tidak makan kita siap?
Sandy (ibu / istri, menyalahkan): Apa yang yon berteriak tentang? Anda punya waktu sebanyak yang saya miliki.
Sandy (ibu / istri, menyalahkan): Apa yang yon berteriak tentang? Anda punya waktu sebanyak yang saya miliki.
Bill (anak, menyalahkan): Ah,
tutup mulut. Kalian berdua selalu berteriak-teriak. Aku tidak mau makan apapun
pula.
Don [menyalahkan]. Anda tetap
tutup mulut. Aku orang yang membuat aturan
sekitar tepi karena aku orang yang membayar tagihan.
sekitar tepi karena aku orang yang membayar tagihan.
Sandy (menyalahkan): Kata
siapa? Selain itu, anak muda, menjaga hidung kita keluar dari ini.
Don (menenangkan): Mungkin Anda
ingin pergi keluar untuk makan malam untuk perubahan?
Sandy [komputer]: Menurut isu
terakhir dari Hari Perempuan, mereka mengatakan bahwa makan di luar lebih murah
daripada memasak hal yang sama di rumah.
Don (menenangkan): Apa pun yang Anda ingin lakukan, Sayang
Bill (menenangkan): Anda selalu memiliki gagasan yang baik, Ibu
Don (menenangkan): Apa pun yang Anda ingin lakukan, Sayang
Bill (menenangkan): Anda selalu memiliki gagasan yang baik, Ibu
Sandy [komputer]: Itu benar.
Saya memiliki daftar restoran yang menawarkan spesial minggu ini.
Mungkin salah
satu meratakan respon yang baik oleh salah satu anggota keluarga bisa membantu
pertukaran ini singkat. Mungkin Sandy bisa mengatakan bahwa ia membutuhkan
istirahat dari hari yang panjang dan keras dan ingin memiliki makan malam di
luar. Don bisa membuat pernyataan daripada mengajukan pertanyaan palsu. Mungkin
pernyataan meratakan oleh Don mungkin telah memberitahu Sandy bahwa ia
bertanya-tanya apa yang ingin dia lakukan kalau kita makan malam. Bill bisa
mengubah komentar untuk "Saya benar-benar khawatir ketika kami berdebat
dan bertengkar di Emily, dan saya ingin ini berhenti." Tugas konselor
adalah untuk melatih respons-respons meratakan sampai masalah ini diselesaikan
dalam pengaturan bermain peran dan kemudian membuat rencana untuk mencoba
meratakan respon dalam kehidupan nyata.
Dalam sesi
keluarga kedua dengan ini konselor, keluarga Frazier duduk searah jarum jam
sekitar konselor: Jody, istri-ibu, 43 tahun, Frank, anak 11 tahun, Larry,
suami-ayah, 44 tahun tua, Joyce, putri 14 tahun, dan Kathy, putri 16 tahun.
Kathy: Ibu, hanya mengatakan ya
atau tidak. Arn Aku akan diijinkan keluar pada hari minggu atau tidak?
Jody: Mengapa kau tidak
melakukan apa yang Anda selalu lakukan.
Penasihat (Kathy): Apa
yang Anda rasa?
Kathy: Marah. Aku-ingin dapat
melakukan apa yang seluruh anak-anak lakukan., Namun
Aku tahu Mom dan Dad tidak menyetujui.
Aku tahu Mom dan Dad tidak menyetujui.
Konselor: Itu terdengar lucu
karena aku mendengar ibumu mengatakan itu terserah Anda.
[Untuk Jody)] Apakah itu yang Anda katakan? Mungkin itu ekspresi di wajah Anda
dan cara Anda berbicara pesan Anda ke Kathy yang membuatnya berpikir Anda
tidak benar-benar berarti "Lakukan apa yang ingin Anda lakukan."
[Untuk Jody)] Apakah itu yang Anda katakan? Mungkin itu ekspresi di wajah Anda
dan cara Anda berbicara pesan Anda ke Kathy yang membuatnya berpikir Anda
tidak benar-benar berarti "Lakukan apa yang ingin Anda lakukan."
Kathy: Ya, wajah yang tegas dia
berkata "tidak."
Konselor: Apa yang dia lakukan ketika Anda pergi?
Kathy: Akankah, dia menyipitkan
matanya dan mengerutkan hidung.
Konselor: Sulit untuk membaca
pikiran ibumu, tetapi saya menebak bahwa dia
berpikir tidak ada yang mendengarkan-nya. Kita dapat memeriksa ini dengan nanti. Tapi
Saya ingin tahu apakah Anda pernah merasa seperti ini.
berpikir tidak ada yang mendengarkan-nya. Kita dapat memeriksa ini dengan nanti. Tapi
Saya ingin tahu apakah Anda pernah merasa seperti ini.
Kathy: Kadang-kadang.
Penasihat (untuk Jody): Apakah
Anda pernah memiliki perasaan ini?
Jody: Saya pikir mungkin kita telah menemukan sesuatu yang baru
Jody: Saya pikir mungkin kita telah menemukan sesuatu yang baru
Konselor: Apakah Anda pikir tidak
ada yang mendengarkan Anda?
Jody: Saya memiliki hari yang melelahkan hanya di rumah untuk keluarga ini. Larry pulang
dari bekerja terlalu lelah untuk berbicara, dan sudah semua yang saya bicarakan dengan anak-anak tentang yang mereka perkelahian dan argumen. Saya harus menangani semua masalah keluarga.
Jody: Saya memiliki hari yang melelahkan hanya di rumah untuk keluarga ini. Larry pulang
dari bekerja terlalu lelah untuk berbicara, dan sudah semua yang saya bicarakan dengan anak-anak tentang yang mereka perkelahian dan argumen. Saya harus menangani semua masalah keluarga.
Larry: Yah, pekerjaan saya yang
saya bisa menangani.
Jody: Lihat, tidak ada yang
mendengarkan saya cerita.
Penasihat [Larry]: Apakah Anda menyadari apa yang Jody katakan ketika dia sedih? Apa rasanya, Larry?
Penasihat [Larry]: Apakah Anda menyadari apa yang Jody katakan ketika dia sedih? Apa rasanya, Larry?
Larry: Ini mengganggu saya
bahwa semua orang berpikir itu adalah kesalahan saya, bahwa segala sesuatu tidak berjalan
lebih baik di
keluarga kami.
Konselor: Tunggulah satu menit. Frank akan melakukan sesuatu di sini.
Larry (Frank): Tenangkan diri
di sana dan membentuk.
Konselor: Mari kita mengambil
beberapa waktu keluar dan mencari tahu apa yang terjadi dengan Frank. Saya
belum membayar banyak perhatian untuk Frank dan Joyce (Untuk Frank) Bagaimana
perasaan Anda tentang apa yang terjadi di sini?
Frank: Yah, aku, eh ...
Joyce [menyalahkan Frank]: Anda
bahkan tidak membayar perhatian.
Kathy: Frank, jika Anda bergerak di sini bersamaku, bersama kita bisa mendapatkan yang lebih baik.
Jody [Larry]: Tak bisakah kau melakukan sesuatu untuk membuat dia keberatan saya? Ini semua salahmu ia bertindak seperti dia tidak.
Kathy: Frank, jika Anda bergerak di sini bersamaku, bersama kita bisa mendapatkan yang lebih baik.
Jody [Larry]: Tak bisakah kau melakukan sesuatu untuk membuat dia keberatan saya? Ini semua salahmu ia bertindak seperti dia tidak.
Penasihat [Kathy dan Larry]:
Suatu hal menarik terjadi sebelum Frank mulai bertingkah. Aku bertanya-tanya,
Kathy, bagaimana perasaanmu ketika ayahmu berkata kepada ibu Anda, "Ini
semua salahku bahwa sesuatu tidak berjalan lebih baik di keluarga kami.".
Dalam segmen pendek, konselor berusaha untuk melihat pola komunikasi saat ini dan pola-pola menyembunyikan perasaan. Setelah mencapai kesadaran blok komunikasi, keluarga dapat mulai berlatih meratakan sebagai cara alternatif untuk berkomunikasi.
Metode Virginia Satir bisa sangat cocok ke dalam sistem, pendekatan struktural, atau com-munication untuk konseling keluarga. Dia fokus pada pengembangan yang lebih baik, komunikasi keluarga dengan membuat anggota keluarga menyadari bagaimana orang lain dalam keluarga bereaksi terhadap gaya komunikasi mereka. Satir melihat keterampilan komunikasi ditingkatkan sebagai resolusi keluarga yang mengarah ke konflik yang lebih baik dalam pemecahan masalah.
Sesaat sebelum kematiannya, Satir berkontribusi terhadap sebuah artikel pada rekonstruksi keluarga dan memahat
konseling kelompok (Satir, Bittner, & Krestensen, 1988). Para terapis menciptakan drama dalam masing-masing anggota kelompok, dengan anggota awal dalam drama mereka sendiri. Script untuk drama masing-masing dikembangkan dari peta keluarga, kronologi kehidupan nyata
keluarga, dan roda pengaruh keluarga. Inti saat drama keluarga masing-masing anggota yang kembali dalam sebuah psikodrama dengan anggota kelompok sebagai pemain dalam drama keluarga. Peran pemain diundangkan perilaku verbal dan nonverbal dari anggota keluarga
l.
Terapi
Bermain Dengan Keluarga
Terapi bermain memiliki keuntungan membantu anak-anak berkomunikasi kepada
terapis keluarga. Dalam kegiatan
terapi bermain ditawarkan: bidang
pengamatan untuk mengevaluasi sistem keluarga dalam tindakan. Efek utama dari
terapi bermain adalah kesempatan untuk membantu anak-anak berpindah dari
keterperangkapan disfungsional dengan orang tua untuk individualisasi
fungsional. Demikian juga, batas-batas keluarga yang
terlalu
kaku diharapkan lebih santai untuk
memungkinkan rasa ikatan keluargan
yang sehat.
Terobosan serupa dalam terapi keluarga
dengan anak-anak adalah dengan mendongeng, terapi
seni, dan program petualangan di alam terbuka.
Intervensi keluarga dan menggabungkan terapi bermain telah digunakan dalam
program pencegahan di sekolah dasar (McDonald & Morgan, 1997) dan dalam penyembuhan kesulitan
alkoholisme (Carmichael & Lane, 1997). Gladding (1993) mendorong keluarga
untuk bermain, tapi dengan cara yang adil, toleran, dan percaya. Nasihatnya adalah untuk
mengatur lingkungan bermain yang
kooperatif
dimana setiap orang faham dan menang.
Beberapa teori telah menyediakan model untuk mempromosikan jenis terapi bermain
dengan keluarga.
m. Keluarga Dinamis Dengan Terapi
Bermain
Harvey (1997) menjelaskan jenis terapi bermain melibatkan anggota keluarga
dalam kegiatan kreatif dengan menggunakan bermain alami. Tujuannya konselor
adalah membantu keluarga dalam
mengembangkan
dan meningkatkan spontanitas. Membuat metafora tentang kesulitan dalam hubungan
adalah tujuan lain. Dalam terapi keluarga gaya bermain, konselor menggunakan
seni, drama, gerakan, dan video yang
dibuat
untuk mendorong keluarga bermain. Semua anggota keluarga
terlibat dalam saat-saat bermain kreatif, konselor menuntun mereka ke dalam
memulai bermain interaktif di mana metafora muncul. Metafora membantu mereka
mengalami katarsis bersama, pemahaman, dan rasa penguasaan dalam pengalaman
mereka satu sama lain.
Dengan membantu anggota keluarga untuk
terlibat
dalam bermain, konselor membantu keluarga mengembangkan atau merestart sendiri
bermain alami mereka satu sama lain. Selama perkembangan terapi, masalah
menyakitkan dan bertentangan muncul melalui bermain. Konselor dapat membimbing
anggota keluarga untuk menghasilkan semangat bermain secara alami
dan
kreatif yang akan menghasilkan kepercayaan dan afiliasi. Kemudian konselor
dapat fokus pada isi permainan untuk membantu
anggota keluarga merekonstruksi hubungan mereka. Konselor memulai dengan
kegiatan mengeluarkan direktif seperti tarik-menarik, perang-perangan, mencoret-coret,
atau mengikuti pemimpin. Konselor tetap waspada terhadap penghindaran dan gangguan resistensi. Anggota keluarga berkembang
menjadi interaksi yang lebih rumit dan
fleksibel, akhirnya mengembangkan gaya unik mereka sendiri dalam
episode
bermain (Harvey. 1997).
n. Terapi Berbakti
Terapi berbakti adalah metode terapi bermain di mana
orang tua secara langsung terlibat. Terapi berbakti ini didasarkan pada
prinsip-prinsip terapi berpusat pada anak. Guerney (1997) percaya bahwa
masalah-masalah penyesuaian anak-anak disebabkan oleh orang tua yang gagal untuk
belajar bagaimana memahami anak-anak mereka. Dia mendefinisikan masalah ini sebagai masalah belajar dan
berpikir bahwa orang tua mengajar anak-anak untuk melakukan sesi permainan
berpusat yang bisa mengatasi
kekurangan orangtua. Orang tua sangat penting untuk anak-anak mereka karena ia merasa
penerimaan dari mereka akan sangat berarti bagi anak-anak mereka.
Tujuan terapi adalah untuk mengurangi masalah perilaku
anak-anak dalam berbakti, untuk
membantu orang tua memperoleh keterampilan yang berpusat pada bermain anak untuk digunakan saat
berhubungan dengan anak-anak mereka, dan untuk meningkatkan hubungan orang tua-anak.
Menggunakan teori belajar dan terapi perilaku untuk prinsip-prinsip pelatihan
orangtua, adapun pelatihan dapat dilakukan dengan
melengkapi langkah-langkah berikut:
1)
Memperkenalkan orang tua pada metode untuk melakukan
terapi bermain yang berpusat pada klien.
2)
Pertimbangkan tuntutan lain dari kehidupan orang tua, dan
meyakinkan mereka bahwa mereka diharapkan untuk melatih keterampilan ini hanya
dalam sesi permainan.
3)
Model perilaku sebagai tugas lengkap. Wachtel (2001)
melihat peran konselor sebagai interaksi induk pembinaan dan pemodelan yang
membantu perilaku anak. Sebagai contoh, orang tua memiliki berkata, "Aku
memperhatikan bagaimana Anda membantu diri Anda sendiri untuk tidak takut"
daripada "Kau berani" untuk membangkitkan harga diri pada anak.
4)
Mengurangi tugas masing-masing ke yang lebih kecil, komponen yang
terpisah dan
praktek pada masing - masing komponen.
5)
Pasang kembali untuk
menyelesaikan
tugas bermain peran tanpa anak.
6)
Mendorong orang tua untuk melakukan sesi diamati oleh
konselor yang diadakan di rumah dan dilaporkan
kepada konselor.
7)
Secara bertahap meningkatkan panjang sesi dan punya rumah
bermain mingguan
Seperti terapi bermain yang berpusat pada anak, anak didorong untuk mengekspresikan kebutuhannya, pikiran, dan perasaan. Akan menjadi optimal, selama proses anak-anak dan orang tua memandang satu sama lain dalam cahaya yang lebih positif ketika mereka belajar bagaimana untuk bermain dan saling berbicara yang lebih efektif.
Seperti terapi bermain yang berpusat pada anak, anak didorong untuk mengekspresikan kebutuhannya, pikiran, dan perasaan. Akan menjadi optimal, selama proses anak-anak dan orang tua memandang satu sama lain dalam cahaya yang lebih positif ketika mereka belajar bagaimana untuk bermain dan saling berbicara yang lebih efektif.
o. Strategis Terapi Bermain Keluarga
Arid (1997) menjelaskan strategis terapi bermain keluarga sebagai bentuk
konseling dimana seluruh anggota keluarga dan konselor bermain. Bermain bebas,
imajinatif, dan saling
percaya.
Mainan, kostum, dan alat peraga mungkin atau tidak dapat digunakan. Ariel
melaporkan bahwa strategis terapi bermain keluarga telah
dipraktekkan dan berhasil dengan
berbagai masalah dan ini berlaku untuk budaya keluarga dan dasar tumbuh kembali. Ariel (1997) melanjutkan
dengan menggambarkan
bahwa teori terpadu yang didasarkan pada pengolahan informasi dan teori tanda.
Hipotesisnya adalah bahwa pengolahan informasi dibantu
jika informasi yang berhubungan dengan emosi seseorang yang sentral.
Informasi yang berhubungan dengan pusat emosi akan membuat kepercayaan
dalam bermain, memungkinkan konselor dan pemain sebuah arena untuk mengatasi
tema emosi intens. Membuat-percaya bahwa bermain adalah moderator, membantu
anggota keluarga melakukan transaksi mereka dan konflik dalam cara yang tidak
mengancam. Kelompok keluarga bermain
dan konselor kemudian melihat
jam tangan dan
mencoba untuk mengidentifikasi interaksi yang tidak sehat. Selanjutnya,
konselor mulai bergerak memutar, terlibat ke dalam permainan dengan lembut, kemudian aktivitas
dengan dipilih langsung
dengan baik. Pilihan-pilihan didasarkan pada sifat kuratif
bermain, atau apa Ariel memanggi
"bug-busters" karena mereka menghapus atau melemahkan kesulitan dalam
program keluarga.
p. Theraplay
Theraplay adalah metode dalam treatmen setelah adanya interaksi orangtua-anak yang sehat.
Koller dan Booth (1997) menjelaskan hal ini, pendekatan yang intensif dalam jangka pendek adalah sebagai terapi
di mana orang tua terlibat sebagai pengamat dan kemudian sebagai cotherapists.
Jernberg (1993) membedakan theraplay
dari pendekatan lain sebagai
pendekatan yang lebih menyenangkan,
tidak memerlukan beberapa mainan dan alat peraga. Orang yang menggunakan
pendekatan ini menghindari pertanyaan dan berfokus pada kesehatan. Struktur
sesi dewasa, dan kontak fisik sangat
dianjurkan.
Agenda sesi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak, mendorong regresi dan
meningkatkan lampiran orang tua-anak. Theraplay mengintegrasikan unsur-unsur
struktur, intrusi tantangan, keterlibatan dan pemeliharaan. Theraplay
mempekerjakan kegiatan yang membutuhkan terbangunnya kepercayaan
antara anak dan orang tua melalui sentuhan fisik dan rasa peduli. Terdapat beberapa contoh yaitu memegang
tangan anak dan melihat ke mata anak, memperhatikan ketika anak melompat dari kursi ke dalam
pelukan orang tua, dan
memberikan kepercayaan untuk melompat yang
mengharuskan anak-anak untuk melompat, percaya bahwa
orang tua akan berada di sana untuk menangkap mereka. Kegiatan lain bisa
termasuk bermain patty-kue dan tangan mengisap (meletakkan satu tangan di atas
yang lain, bergantian antara orang tua dan tangan anak). Orang dewasa memaksa
struktur yang jelas untuk menyatakan
peraturan keselamatan.
q. Aplikasi Lintas Budaya Konseling
Keluarga
Seperti dengan metode konseling, terapis keluarga harus memiliki
pengetahuan mendalam tentang budaya dan norma-norma keluarga tentang
pola
komunikasi efektif dalam penilaian dan pencegahan keluarga dari
budaya asing. Tamura dan Lau (1992) membuat banyak titik-titik penting yang sama
dalam
penelitian mereka tentang keluarga Jepang,
seperti yang dilakukan Szapocznik, Kurtines, Santisteban, dan Rio (1990) dengan
keluarga Hispanik, Soto-Fulp dan Delcampo (1994) dengan keluarga Amerika
Meksiko, dan Becvar dan Becvar (2000) dengan keluarga Amerika Afrika. Jen Der
Pan (2000) menemukan model Satir untuk
digunakan
dalam konseling kelompok agar menjadi efektif
dalam bekerja dengan mahasiswa Taiwan yang mengalami masalah keluarga.
Richeport-Haley (1998) mengusulkan dua model yang tersedia bagi konselor keluarga
untuk beradaptasi untuk perbedaan multikultural. Model pertama adalah keluarga direktif.
Pendekatan
yang dikembangkan oleh Jay Haley dan berdasarkan "pada karya mentornya,
Milton H. Erickson berfokus pada perubahan struktural dalam keluarga, direktif
yaitu
pendekatan meminimalkan etnisitas sebagai faktor untuk perubahan dalam terapi.
Pendekatan direktif mendorong perilaku yang membantu keluarga untuk menjadi
mainstream dengan budaya baru mereka dalam konteks sistem kepercayaan budaya
mereka. Contoh yang
diberikan adalah pasangan baru ke Amerika Serikat dari budaya di mana suami
adalah pencari nafkah dari rumah
dan
istri menemukan pekerjaan yang lebih baik daripada suami, yang menyebabkan
konflik antara mereka.
Peran konselor keluarga adalah untuk mengetahui bagaimana untuk campur
tangan menyelesaikan konflik. Kuncinya adalah membingkai ulang situasi
sehubungan dengan akar klien dan memecahkan masalah tanpa memaksa pasangan untuk
berperilaku seperti budaya yang dominan
(1998). Model kedua
Richeport-Haley adalah pendekatan budaya
yang berfokus di mana konselor melatih kepekaan budaya. Setelah menyelesaikan
pelatihan, konselor memiliki
empat pilihan ketika berhadapan dengan klien yang memegang sistem kepercayaan
alternatif.
Opsi 1 adalah untuk meminimalkan sistem kepercayaan alternatif.
Jika pasangan bergerak ke Amerika Serikat dari sebuah negara di mana terdapat
norma pemukulan
istri, sistem hukum dapat terlibat untuk menghentikan kekerasan. Perilaku baru
dan hukum dapat dipraktekkan selama konseling tidak
menggunakan sistem
kepercayaan alternatif.
Opsi 2 adalah dengan menggunakan bagian dari sistem kepercayaan
alternatif. Satu pasangan Hindia Timur percaya bahwa mereka sedang diikuti oleh
roh jahat. Bekerja dengan keyakinan pasangan dalam roh, konselor mampu mengubah
makna roh dari kejahatan baik.
Opsi 3 adalah rujukan klien untuk seorang penyembuh yang telah
diakui.
Opsi 4 bekerja sama dengan penyembuh untuk membawa perubahan
yang diperlukan.
Dengan kemungkinan pengecualian Opsi 1, model pertama tampaknya menawarkan
kesempatan untuk membantu keluarga dari beragam budaya untuk beradaptasi dengan
budaya Amerika. Mungkin pelatihan budaya dikombinasikan dengan model direktif
menawarkan pilihan terbaik yang tersedia untuk konselor untuk memenuhi
tantangan lintas-budaya.
r.
Konseling
Keluarga Dan Pengelolaan Kesehatan
Praktisi konseling keluarga akan melakukan
konseling keluarga dibawah perawatan dan
pengelolaan
yang
baik dan jika mereka menggunakan pendekatan yang memenuhi pedoman perawatan. Jangka pendek konseling keluarga yang
ditemukan
bersama dengan organisasi managed care (MCOs)
akan membantu klien mencapai spesifik, target yang terukur dalam 10 sampai 15 sesi. Pencapaian tujuan di terminasi dan pemeliharaan pencapaian tujuan di follow-up dengan
kriteria
penting, serta kepuasan klien dan biaya rendah pengobatan (Anderson, 2000).
Lee (1997) dan Nichols dan Schwartz (199S) mengamati bahwa cakupan kesehatan terbatas mental yang dikelola di bawah perawatan telah mengakibatkan terapi jangka pendek
yang terburu-buru. Mereka menyukai solusi terapi keluarga singkat.
Fokusnya
adalah menemukan solusi dan memberikan perhatian minimal untuk mendefinisikan atau memahami masalah-masalah yang mengancam. Tujuannya adalah untuk membantu klien melakukan sesuatu yang berbeda dengan mengubah perilaku interaktif atau interpretasi mereka tentang perilaku dan situasi untuk mengembangkan solusi. Strategi paradoks yang serta terapi realitas, rasional-emotif-terapi perilaku, terapi perilaku kognitif, dan metode perilaku, dapat digunakan dalam konseling keluarga dan memenuhi pedoman perawatan.
Secara
umum, MCOs bekerja dengan seluruh keluarga untuk memulihkan penyebab masalah dan mencegah masalah
di
masa depan. Remediasi dan pencegahan membatasi biaya masa depan. Dalam kasus di mana MCO tersebut hanya mencakup konseling individu, dianjurkan bahwa konselor memperlakukan klien yang
diidentifikasi ketika menggunakan seluruh anggota keluarga sebagai konsultan.
DAFTAR
PUSTAKA
Becvar, Dorothy S.
Becvar, Raphael J. 1976.Family Teraphy ( A systematic Intregation).
Adivision of Simon & Schester, Inc. Needham Height; Massachusetts.
Korchin, Sheldon J.
1976.Modern
Clinical Psychology. Basic Books, Inc. Publishers: New York.
Perez,
Joseph F. 1979. Family Counseling : Theory and Practice. New York, Van
Nostrand, Co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar